NARASIRIAU.COM - INHIL, Dinas Pangan Tanaman Pangan, holtikultura dan peternakan (DPTPHP) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kunjungi dan apresiasi peternakan budidaya lebah kelulut dimana dengan manfaat pekarangan rumah warga desa harapan jaya kecamatan Tempuling Dusun Makam Kabupaten Indragiri Indragiri Hilir.
Diketahui lebah tanpa sengat atau kelulut merupakan kelompok lebah berukuran kecil yang termasuk dalam sebuah kelompok bernama meliponini dan masih berkerabat dekat dengan lebah madu bersengat madu yang dihasilkan kelulut memiliki nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Hal ini di Katakan Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DPTPHP) Kabupaten Indragiri Hilir, Umar Hamdi. Menyebutkan ini merupakan sebagai contoh positif di mana dengan memanfaatkan pekarangan rumah warga bisa membudidayakan masuk Kelulut.
Sementara itu kepala desa harapan jaya Kecamatan Tempuling Kabupaten Inhil Eko Sugi Santoso mengatakan budidaya lebah kelulut ini artinya ini memang salah satu kegiatan yang cukup memberikan apresiasi buat pemerintah kita dan khusus kepada masyarakat sudah mulai bergerak mulai mau untuk berbuat meakipun di pekarang rumah karna bisa menimbulkan nilai potensi yang artinya hari ini bahwa ternyata di sekitaran rumah banyak potensi yang bisa kita ciptakan sehingga ini bisa menimbulkan nilai tambah buat perekonomian buat masyarakat sendiri.
"Kegiatan budidaya ini kurang lebih baru berumur 6 bulan tetapi dengan 6 bulan mungkin secara hasil itu memang baru sepakat kita cicip yang artinya kita cicip kepada sanak saudara teman yang bisa mencicipi tapi setelah itu strategi kami kenapa untuk awal pertama ini kita bikin tahapnya untuk uji coba, sehingga ini bisa berhasil," ujarnya
Disebut pula harapan kedepannya supaya nanti masyarakat yang lain juga akan mengikut dengan adanya kegiatan budidaya lebah.
Diketahui untuk sampai hari ini baru sekitar 17 setup 17 untuk itu kurang lebih dalam tempo 6 bulan itu sudah bisa kalau kita kumpul itu kemarin data terakhir dari pembudidaya pak rusian itu sekitar 3,7 liter jadi artinya mungkin 3 bulan belakangan inilah yang mulai kelulut ini mulai menghasilkannya.
"Untuk panen sendiri kita akan memantau, sewaktu-waktu kita bisa cek biasanya itu per 15 hari sekali itu sudah mulai terisi kantong-kantong madunya yang bisa kita panen, untuk toppingnya ya kita bikin sendiri tetapi kalau untuk kantong-kantong madu yang sekarang ini sama-sama kita ketahui itu memang kelulutnya sendiri itu sudah membuat kantong-kantongnya sehingga kantong kantong itulah yang terisi madu, jadi kalau kita lihat dari fisiknya bahwa hari ini belum sampai sampai mentok kepada toppingnya tetapi masih rata-rata hampir dikatakan separuh biasanya kalau sudah mulai mentok kepada topping mungkin kita harus ada yang namanya pemisahan," ujarnya
Lebih lanjut dikatakan "pemisahan itu artinya mengurangi dari tingkat kepadatan itu sendiri kalau untuk perkembangan memang sangat cukup potensi, karena di sekitaran pekarangan rumah ini bisa hampir kita pastikan bahwa di sekitar pekarangan rumah cukup untuk pakan karena pakannya ini tidak memilih yang penting ada yang berbunga yang penting ada bunga di satelit itu akan jadi madunya," tutupnya.
