NARASIRIAU.COM -INHIL, Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dan UPT Puskesmas Tembilahan Hulu melakukan fogging di wilayah Kecamatan Tembilahan Hulu, Rabu (21/5/2025) pagi.
Pengasapan dilakukan menyeluruh hingga ke lorong-lorong permukiman warga, selokan, dan titik-titik genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, vektor pembawa virus dengue.
“Fogging ini bagian dari Gerakan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PSM) untuk menekan penyebaran DBD, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tembilahan Hulu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri.
Meski demikian, pihaknya Dinkes Inhil menekankan bahwa fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa dan tidak menyentuh telur maupun jentik nyamuk yang masih berada di tempat-tempat penampungan air
“Kalau sarangnya tidak diberantas, siklusnya akan terus berulang. Oleh karena itu, yang paling penting adalah penerapan 3M Plus,” tegasnya.
Gerakan 3M Plus meliputi Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air. “Plus-nya” mencakup langkah-langkah tambahan seperti menabur larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dinkes juga mengimbau masyarakat rutin memeriksa tempat-tempat seperti bak mandi, vas bunga, tempat minum burung, celah pohon, ban bekas, dan alas dispenser setidaknya seminggu sekali.
Selanjutnya tidak membiasakan menggantung pakaian bekas pakai, mengatur pencahayaan ruangan dan sirkulasi udara dengan membuka jendela karna udara yang gelap dan lembap juga disukai nyamuk, memasang kawat kasa pada pentilasi, tidur menggunakan kelambu, atau memakai lotion anti nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Data Dinkes menunjukkan, sejak Februari hingga 21 Mei 2025, tercatat 211 kasus DBD di Indragiri Hilir, dengan enam kasus meninggal dunia. Seluruh pasien telah ditangani di puskesmas dan rumah sakit rujukan.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih sadar menjaga kebersihan lingkungan agar mata rantai penularan DBD bisa benar-benar diputus,” pungkasnya.
