NARASIRIAU.COM - INDRAGIRI HILIR, Jalan Parit 7 Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, mengalami keretakan serius yang berpotensi mengarah pada abrasi. Kondisi ini diperparah oleh lalu lintas angkutan bertonase besar yang kerap melintas di ruas jalan tersebut meskipun telah diportal.
Menanggapi adanya hal tersebut, Bupati Inhil, H. Herman mengingatkan kepala masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya longsor dan mengurang aktivitas di areal tersebut.
“ Tadi kita dapat laporan ada keretakan di Jalan Parit 7. Alhamdulillah, dari dinas terkait, termasuk Dinas Perhubungan sudah memasang pembatas agar masyarakat berhati-hati karena tanahnya labil dan rawan longsor,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025)
Bupati juga menegaskan agar aktivitas bongkar muat di sekitar lokasi dihentikan sementara. Karna dikhawatir jika dihentikan akan memperparah keretakan jalan yang mengarah pada potensi longsor.
“Di ruas jalan itu banyak kegiatan bongkar muat. Untuk sementara dialihkan ke tempat lain. Jangan ada aktivitas di titik tersebut supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Sementara itu, menindaklanjuti keluhan dan laporan masyarakat, pihak Polres Inhil melalui Satlantas langsung melakukan antisipasi dengan rekayasa lalu lintas di areal lokasi.
Sebagaimana yang disampaikan Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora melalui Kasat Lantas Polres Inhil, AKP Ricky Marzuki, dikataknya bahwa kendaraan roda empat ditutup aksesnya untuk mencegah tekanan berlebih pada badan jalan.
“Dari arah Hilir, kendaraan kita alihkan ke Jalan Harapan, Kayu Jati, hingga Jalan Lingkar. Dari arah hulu kita tutup total untuk roda empat maupun kendaraan lebih besar. Roda dua masih diperbolehkan melintas, namun harus tetap berhati-hati,” tegasnya.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa keretakan jalan kerap tidak terlihat saat kondisi air pasang, tetapi ketika surut, potensi abrasi baru tampak jelas.
“Kami harap masyarakat mencari jalur alternatif. Jangan sampai ketika melintas terjadi abrasi mendadak. Apalagi dilewati kendaraan bertonase besar, tekanan tanah semakin berat,” jelasnya.
Saat ini, Satlantas bersama BPBD Inhil masih melakukan evaluasi apakah kondisi tersebut memerlukan evakuasi atau masih bisa ditanggulangi sementara.
“Kami tetap berkoordinasi dengan pihak terkait, Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” tutupnya.