NARASIRIAU.COM - TEMBILAHAN, Maraknya peredaran nota atau tagihan palsu di era digitalisasi layanan kepelabuhanan menjadi perhatian serius PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Praktik curang tersebut dinilai dapat merugikan pengguna jasa sekaligus mencederai kepercayaan terhadap perusahaan.
General Manager Pelindo Tembilahan, Riky Armadi, menegaskan bahwa Pelindo berkomitmen penuh terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Seluruh transaksi resmi, kata dia, hanya diterbitkan melalui kanal dan sistem sah milik perusahaan.
“Pelindo selalu menjaga integritas layanan. Kami mengimbau seluruh pengguna jasa untuk berhati-hati, memeriksa keaslian nota, dan jangan segan melaporkan bila menemukan kejanggalan,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).
Pelindo turut menginformasikan sejumlah ciri nota palsu yang perlu diwaspadai, antara lain tidak memiliki cap atau stempel resmi perusahaan, terdapat perbedaan format dan font dibandingkan nota asli, nomor invoice tidak terdaftar dalam sistem, serta tanda tangan terlihat tidak sah atau hasil pemindaian (fake).
Untuk memastikan keaslian, pengguna jasa dapat melakukan pengecekan dengan memindai QR code yang selalu tersedia di setiap nota asli Pelindo. Layanan konfirmasi juga dapat dilakukan melalui Customer Care Pelindo 102, baik via telepon, WhatsApp, maupun email resmi perusahaan.
“Dengan kewaspadaan bersama, kita bisa menciptakan ekosistem bisnis kepelabuhanan yang sehat, tepercaya, dan aman. Karena Indonesia akan maju ketika integritas dijaga dan kepercayaan terus terbangun,” tambah Riky Armadi.
