• Jelajahi

    Copyright © Narasi Riau
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Terkait Limbah Yang Merendam Lahan Pertanian Warga, Pemerintah Desa Kuala Sebatu Segera Ambil Tindakan

    , Oktober 02, 2022 WIB Last Updated 2022-10-02T02:30:12Z

    NARASIRIAU.COM - INHIL, Terkait dengan limpahan air yang diduga dari PT. Setia Agrindo Mandiri (SAGM), Pemerintah Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengungkapkan bahwa pihaknya sudah sering turun ke lahan warga yang terdampak banjir.

    Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Amiruddin saat diwawancarai wartawan, Sabtu (1/10/22) malam.

    "Di bawah pimpinan Bu Yanti tahun 2019 kami dari Pemerintah Desa Kuala Sebatu sudah sering turun ke lokasi melihat kondisi lahan warga yang terdampak banjir. Dan kami sebelumnya juga sudah pernah melakukan audiensi kepada pihak perusahaan, namun pihak PT itu dalihnya minta proposal, sudah kita sampaikan, cuman tidak ada kelanjutannya," kata Amiruddin.

    Kemudian, Amir juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 akhir, di Parit Sejanda juga pernah ada permasalahan hingga airnya meluap. "Pemerintah Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, turun langsung meninjau ke lokasi, itu juga kami pernah bernegosiasi, selalu saja pembahasannya itu layangkan proposal nanti kita normalisasi, cuman setelah pertemuan itu, ya begitulah, didiamkan lagi oleh pihak perusahaan," tukasnya.

    Sekretaris Desa Kuala Sebatu itu juga menyebutkan bahwa setiap kali melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan tidak menemukan solusi yang kongkrit.

    "Karena setiap pertemuan pihak perusahaan selalu mengirimkan orang yang tidak bisa memberikan keputusan, istilahnya itu pertemuan kita sia-sia saja, contoh di awal-awal jabatan pak Budi kemarin, sekitar bulan April di Sebatu Dalam bagian parit Anging mammiri itu jebol juga kemarin, lahan-lahan masyarakat tenggelam sudah kita lakukan pertemuan di kantor desa, setelah itu sudah kami sampaikan dari pihak Desa mengusulkan bagaimana perusahaan itu bisa normalisasi," tuturnya.

    "Cuman mereka sering menyebutkan istilah, nanti kita sampaikan ke atas. Setelah kita diamkan tak ada juga sampai sekarang, hasil yang didapatkan hanya Zonk," pungkasnya. Rls
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini