• Jelajahi

    Copyright © Narasi Riau
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Peringati Hari Mangrove Sedunia 2025, Gubernur Riau dan Kapolda Hadiri Aksi Kolaboratif dari Pesisir Belaras Barat

    , Juli 26, 2025 WIB Last Updated 2025-07-26T12:25:10Z

    NARASIRIAU.COM - INHIL, Dari hamparan pesisir Belaras Barat yang rindang dan menenangkan, gema pelestarian alam menggema hingga ke penjuru negeri. Desa kecil di Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir ini menjelma menjadi pusat perhatian dalam peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025, dengan menghadirkan aksi nyata yang melampaui sekadar seremoni.


    Tepat pukul 10.15 WIB, dua helikopter Polri mendarat gagah di Lapangan Bola Kaki Dusun Bagong Alang. Rombongan pejabat tinggi negara hadir: Gubernur Riau H. Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sugiono, hingga Dirjen PDASRH KLHK Dyah Murtiningsih. Kehadiran mereka disambut antusias oleh Bupati Inhil H. Herman, Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora, dan jajaran Forkopimda.


    Namun ada yang berbeda. Tak hanya datang membawa pidato, para pejabat ini justru memilih menempuh rute lanjutan menuju Lapangan Futsal Dusun IV Parit Baru dengan mengendarai sepeda motor—membaur bersama masyarakat, menyusuri jalan tanah yang menjadi saksi semangat gotong royong dan kesederhanaan.

    Ribuan masyarakat tumpah ruah. Warga, pelajar, mahasiswa, hingga aktivis lingkungan menyatu dalam satu niat: menjaga bumi. Acara dibuka dengan lagu kebangsaan dan doa lintas agama, mencerminkan kebhinekaan yang harmonis.


    Ketua Panitia, Naufal Faskal Rifa’i, menyampaikan bahwa mangrove bukan hanya soal ekosistem, tapi juga identitas wilayah pesisir. “Kami ingin hutan mangrove tidak hanya dipertahankan, tapi dikembangkan sebagai destinasi ekowisata dan solusi iklim,” ujarnya.

    Sementara itu, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan bahwa gerakan pelestarian mangrove hari ini adalah tonggak peradaban baru di pesisir Riau. Ia mengumumkan rencana pembangunan akses jalan provinsi dari Kateman hingga Tembilahan pada tahun 2026. “Ini bukan hanya jalan fisik, tapi jalan untuk kesejahteraan dan keberlanjutan,” tegasnya.


    Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menekankan bahwa penanaman mangrove adalah investasi jangka panjang. “Ini bukan sekadar tanam pohon. Ini adalah bentuk cinta kita terhadap masa depan anak cucu,” ucapnya. Ia juga meresmikan maskot “Rajalesa” (Rakyat Jaga Lestari Alam dan Satwa) sebagai simbol semangat kolektif menjaga ekosistem.


    Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora yang ikut menanam mangrove, menegaskan bahwa Polri siap menjadi bagian dari gerakan lingkungan berkelanjutan. “Kami ingin ini menjadi gerakan bersama, bukan hanya kegiatan seremonial,” katanya.

    Peringatan ini juga diwarnai dengan sejumlah aksi nyata untuk memberdayakan masyarakat pesisir:
    - Penyerahan BPJS Ketenagakerjaan kepada 500 pekerja keagamaan oleh BAZNAS Provinsi Riau.
    - Bantuan modal usaha bagi nelayan tradisional.
    - Santunan untuk dhuafa, anak yatim, dan dai.
    - Dukungan CSR senilai Rp110 juta dari PT Riau Petroleum untuk dua masjid di Belaras Barat.


    Tak hanya menanam pohon, para pejabat juga meluncurkan Pesantren Ekologi Al-Furqon, pusat edukasi berbasis lingkungan pertama di wilayah pesisir ini—membuka harapan baru akan generasi yang tumbuh bersama alam.

    Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025 di Desa Belaras Barat menjadi simbol kuat bahwa menjaga alam bukan beban, melainkan kehormatan. Dari tepian laut Riau, semangat melindungi bumi terus berkobar—bukan untuk hari ini saja, tapi untuk masa depan yang lebih hijau, lebih lestari, dan lebih bermartabat.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini