Narasiriau.com, TEMBILAHAN - Insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Tembilahan usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) memicu reaksi keras dari DPRD Inhil. Komisi IV DPRD Inhil berencana memanggil sejumlah instansi terkait untuk mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Inhil, Mohammad Wahyudin, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini. "Kami akan segera memanggil Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan pihak RSUD Puri Husada untuk meminta penjelasan terkait standar keamanan dan pengawasan program MBG," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/8/2025).
Menurut Wahyudin, pemanggilan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. "Kami ingin mengetahui secara detail bagaimana sistem pengawasan terhadap pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dilakukan. Jangan sampai program yang seharusnya bermanfaat justru membahayakan kesehatan siswa," tegasnya.
Politisi dari Fraksi Gerindra ini juga mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk lebih serius dalam melakukan pengawasan. "Program ini adalah inisiatif Presiden Prabowo yang bertujuan baik. Oleh karena itu, pengawasan harus diperketat," tambahnya.
Dinas Kesehatan Inhil sebelumnya telah mengumumkan hasil uji laboratorium yang menunjukkan adanya bakteri Escherichia Coli (E. coli) pada sampel makanan MBG. Selain itu, sampel muntahan pasien juga mengandung bakteri koliform.
Sebanyak 32 siswa dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG pada hari Sabtu (23/8/2025). Saat ini, seluruh siswa telah mendapatkan perawatan medis dan kondisinya berangsur membaik.
News