NARASIRIAU.COM - INHIL, Peluang Bisnis dan Investasi di Kabupaten Indragiri Hilir sangat terbuka lebar bagi para Bisnisman dan Investor baik dalam negri maupun Manca Negara untuk berbagai sektor kegiatan. Yang di tunjang semakin meningkatnya sarana dan prasarana pendukung dan apa lagi telah bergulirnya otonomi daerah, maka daerah telah mempunyai kewenangan yang luas dalam hal penanaman modal/investasi dan secara umum peluang peluang tersebut sebagai berikut:
Sektor perkebunan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Kabupaten Indragiri Hilir. Berbagai komoditas tanaman perkebunan yang telah dikembangkan selama ini adalah kelapa lokal, kelapa hibrida, kelapa sawit, karet, kopi, coklat dan pinang. Dari berbagai komoditas itu, kelapa lokal merupakan primadona.
Potensi hasil perkebunan di Kabupaten Indragiri Hilir yakni produksi kelapa Dalam mencapai 390.924,28 ton pertahun dengan luas lahan 302.370 Ha. Untuk kelapa hybrida tercatat produksi sebanyak 72.067 ton pertahun dari luas lahan 28.770 Ha. Sedangkan untuk produksi kelapa sawit sebanyak 567.802,56 ton pertahun dari lahan seluas 76.353,45 Ha. Untuk jenis komoditi karet dengan luas areal 4.861 Ha, kopi 1.338 Ha, sagu 17.656 Ha, kakao 2.170 Ha, pinang 15.413, nipah 17.435 Ha. dan aneka tanaman perkebunan lainnya 303 Ha. Dengan potensi tersebut membuat Kabupaten Indragiri Hilir tercatat sebagai salah satu daerah kelapa terbesar di Dunia, bahkan dijuluki sebagai “Tanah Hamparan Kelapa Dunia” Potensi lahan untuk pengembangan komoditas perkebunan adalah seluas 722.806 Ha. dan telah dimanfaatkan sekitar 600.691 Ha.
Peluang investasi bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Indragiri Hilir yang terdiri dari penangkapan di perairan laut, budidaya air payau (tambak), budidaya laut (keramba jaring apung), budidaya air tawar (minatani) dan pengolahan tepung ikan.
Potensi perikanan tangkap di perairan laut sebesar 109,212 ton/th dengan tingkat pemanfaatan pada tahun 2008 sebesar 35.277,76 ton/th (32,30 %), dibidang budidaya perikanan daerah ini memiliki potensi lahan untuk pengembangan budidaya tambak seluas 31.600 ha dengan tingkat pemanfaatan 1.399 ha (4,42 % ) dan budidaya air tawar (minatani ) dengan potensi sebesar 1.657 ha baru dimanfaatkan sebesar 166 ha ( 10% ). Sementara dibidang budidaya laut berupa pemeliharaan ikan didalam keramba jaring apung tersedia luas areal potensial yangdapat menampung sekitar 20.000 kantong keramba, dimana sampai saat ini belum termanfaatkan. Disamping itu terbuka peluang investasi dibidang industri pembuatan tepung ikan/udang, hal ini didukung dengan tersedianya bahan baku dari komoditi perikanan berupa ikan rucah yang cukup banyak yaitu sekitar 10.518,48 ton/th.
Sebagai daerah tropis,agraris dengan memiliki lahan yang cukup tersedia untuk pengembangan tanaman pangan dan buah-buahan berupa padi, sagu, plawija,manggis ,duku, jeruk dan nenas dengan luas lahan basah (pasang surut) 23.965 ha dan lahan kering 84.864 ha.Pengembangan perkebunan masih tersedia lahan seluas 205.294 ha dengan berbagai komodity,untuk pengembangan usaha pertenakan ditawarkan adalah peternak besar dan unggas dengan di prioritaskan pada usaha ternak sapi potong,sedangkan untuk potensi pengembangan dan Investasi di bidang kelautan dan perikanan adalah usaha budidaya perikanan air payau (tambak) dengan luas kawasan 3.160 ha yang tersebar di 8 kecamatan dan ini telah dilakukan study identifikasi dan disain Kecamatan Kateman seluas 994,970 ha dan Kecamatan Kuala Indragiri seluas 951,65 ha,budi daya kerang darah (anadara granosa) dengan yg tersebar pada 4 kecamatan (Kuindra,Reteh,Tanah merah dan Mandah) dengan luas areal 2.490 ha dan budidaya kerambah jaring apung dapat dikembangkan sebanyak 20.000 unit (setiap 1 unit = 10 kantong) yang baru dimanfaatkan sebanyak 120 kantong, ini terdapat di Kecamatan Mandah,Kuindra dan Kateman.
Konsekuensi logis pemanfatan Sumber Daya Alam untuk pengembangan berbagai komoditas menberikan peluang untuk pengembangan industri pengolahan /pembuatan pakan ternak dan ikan dengan potensi bahan baku yang cukup tersedia, industri pengolahan makanan dari ikan dan udang, industri pengolahan hasil pertanian tanaman pangan berupa pengolahan tepung beras dan ubi,industri pengolahan kecap serta makanan dari sagu dan buah buahan, Industri pengolahan kelapa terpadu beserta turunannya seperti pengolahan minyak goreng, pengolahan sabut kelapa menjadi bahan jadi, pengolahan batang kelapa menjadi bahan perabot dan pengolahan tempurung menjadi karbo aktif, Industri pengolahan kelapa sawit,dari hasil kehutanan dapat dibuat moulding, Chipwood, Sawtimber untuk modal dan peralatan rumah tangga, pengolahan limbah kayu menjadi dowel, sumpit dan bahan pensil serta industri pembuatan alat alat (suku cadang) maritim.
Bidang lain yang bisa dikembangkan adalah industri pengolahan pakan ternak dan pakan ikan dengan bahan baku yang telah tersedia, misalnya kedelai dan jagung. Pada saat ini sedang dipersiapakan kawasan industri di Kabupaten Indragiri Hilir yaitu Kawasan Indusrti Kuala Enok yang letaknya sangat sterategis berhadapan langsung dengan Selat Malaka, Laut Natuna dan Pelabuhan Samudera Kuala Enok. Kawasan ini memiliki prospek penggembangan yang sangat tinggi bagi industri pembekuan ikan dan udang, minyak ikan dan tepung udang, minyak jagung, bungkil kopra, pengolahan kelapa sawit, margarine, stearin, oleic acit, fatie alcohol, pollyyaxilated derivatives, fatty alcohol aster dan industri metallic salt. Luas kawasan industri yang akan dikembangkan adalah 880 Ha.
Dibumi Kabupaten Indragiri Hilir tersimpan berbagai potensi bahan galian yang belum terpromosikan, sehingga belum banyak di ketahui oleh para investor baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri, potensi bahan galian yang telah diterangkan diatas terdiri dari batu bara, timah, kaolin, dan pasir kuarsa serta sumber air bawah tanah yang belum di eksplorasi, kecuali batu bara pada tahapan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
Menilik pada sektor bahan galian batubara di Kabupaten Indragiri Hilir yang cadangan terekanya sekitar 60.480.000. ton dengan Nilai Kalori yaitu ± 5,606 – 6,392 Kal/gr, terdapat peluang bagi dunia usaha untuk berinvestasi di sektor pertambangan batubara. Dengan jumlah cadangan dan nilai kalori tersebut, batubara dapat dimanfaatkan sebagai bahan baker untuk industri maupun rumah tangga seperti pada industri yang menggunakan PLTU sebagai sarana ketenagalistrikan dan briket batubara sebagai sarana memasak rumah tangga.
Nilai investasi perusahaan-perusahaan di Kabupaten Indragiri Hilir pada sektor Pertambangan sumber daya bahan galian batubara cukup besar. Terdapat 6 (enam) perusahaan yang sedang berinvestasi pada sektor batubara diantaranya ;
* PT. Bara Mitra Sejahtera
* PT. Bara Prima Pratama
* PT. Keritang Buana Mining
* PT. Kemuning Tambang Sentosa
* PT. Bara Batu Ampar Prima
* PT. Kutai Tarmindo Bumi Sakti
Dari enam perusahaan tersebut di atas baru satu perusahaan yang telah melakukan eksploitasi dan tiga perusahaan telah memperoleh izin eksplorasi dengan Nilai Investasi mencapai ± Rp. 4 Tryliun.
F. SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA
Dengan bertambahnya jumlah Penduduk Kabupaten Indragiri Hilir, kebanyakan penduduk Kabupaten Indragiri Hilir berorientasi ke Jambi, Tanjung Balai Karimun, Batam, Malaysia dan Singapura serta di bangunnya pelabuhan samudera Kuala Enok dan sudah diperuntukkannya lahan untuk kawasan Industri, hal ini dapat menciptakan peluang Bisnis dan Investasi pada bidang Perdagangan dan Jasa berupa kegiatan Ekspor perdagangan kapal barang dan Ferry, pengembangan jasa peti kemas dan pengolahan kawasan Industri, hal ini dapat menciptakan peluang Bisnis dan Investasi pada bidang Perdagangan dan Jasa berupa kegiatan eksport.
Kabupaten Indragiri Hilir memiliki Kawasan Hutan yang sudah di Tata batas adalah seluas 395.634,94 Ha. Kawasan Hutan yang telah dikuasai/diusahakan adalah seluas 344.099,31 Ha, dengan perincian :
* Hutan Lindung P. Air Tawar, P. Cawan, P. Pisang : 34.973,05 Ha
* Hutan Produksi terbatas Sungai Keritang, Sungai Gangsal : 54.731,34 Ha
* Taman Nasional Bukit Tiga Puluh: 24.761,92 Ha
* IUPHHHK PT. Bhara Induk : 47.687,00 Ha
* IUPHHHK PT. Mutiara Sabuk Khatulistiwa : 44.959,00 Ha
* IUPHHHK PT. Bina Duta Laksana: 28.890,00 Ha
* IUPHHHK PT. Satria Perkasa Agung : 41.292,00 Ha
* IUPHHHK PT. Riau Indo Agro Palma : 9.570,00 Ha
* IUPHHHK PT. Sumatera Riang Lestasi : 48.635,00 Ha
* IUPHHHK KTH Sinar Merawang : 8.600,00 Ha
Adapun Kawasan yang masih Potensial untuk investasi adalah ± 51.535,63 Ha. merupakan kawasan mangrove eks Hak Pengusahaan Hutan PT. Thai Rajvithi yang berada di Kecamatan Tanah Merah, Reteh dan Sungai Batang.
Dari sektor pariwisata, potensi yang dimiliki Kabupaten Indragiri Hilir beraneka ragam, baik wisata bahari maupun wisata alam dan wisata religi. Potensi dan peluang investasi masih terbuka lebar bagi investor yang berminat dibidang kepariwisataan, yakni :
* Pengembangan wisata Pantai Solop di Kecamatan Mandah
* Pengembangan Wisata Bukit Berbunga,Air Terjun 86, Air Terjun Tembulon Rusa di Kecamatan Kemuning
* Kawasan Wisata Religi, ” Situs Makam Syekh H. Abdurrahman Siddiq di Kecamatan Kuala Indragiri, dan
* Tugu Equator di kecamatan Mandah
* Upacara Semah Kampong
* Rumah Kuning
* Pantai Teritip
* Danau Tagaraja
* Pulau Burung
* Bukit Api Panjang
* Goa Api Panjang
* Bukit Sari Intan dan Bukit Sari Segunung
* Concong Luar